animated gif maker

Kamis, 18 November 2010

it's ME

Kurang lebih ini adalah hidupku dua tahun yang yang lalu.pengalaman yang mengajarkan aku menjadi lebih dewasa, mandiri dan bisa bertanggung jawab di waktu aku yang masih duduk di kelas 2 SMP. Aku mempunyai dua adik yang masih SD dan balita. Aku hidup bersama mereka dan abiku. Ini adalah pengalaman memulai hari pertamaku,sesaat umiku telah tiada.
          Pagi itu,aku benar-benar bingung apa yang harus ku lakukan. Biasanya umiku yang menyiapkan makanan buat keluarga. Kini sudah tak ada. Sekarang yang harus seperti itu, siapa lagi kalau bukan aku. Aku sebagai anak pertama dan anak perempuan. Mulai saat itu,aku harus memposisikan diriku untuk menjadi lebih dewasa dari sebelumnya.
Aku sibuk dengan membuatkan sarapan buat keluarga, ditambah adikku yang masih mungil menangis ketika baru bangun tidur dan adikku yang masih SD membutuh bantuanku untuk merapihkan bukunya. Dan hari itu, aku juga harus masuk sekolah. Menurutku,hari itu benar-benar ribet. Hingga ada saja,buku pelajaran yang tertinggal di rumah.
Ketika di Sekolah, pikiranku ke mana-mana. Aku hanya melamun. Aku memikirkan “nanti makan malam dengan apa?” . Sebelum tadi abi berangkat kerja, aku di kasih uang oleh abiku untuk mengatur keuangan biaya makan dan kebutuhan yang ada di rumah. Aku harus benar-benar mengatur untuk tidak boros. Karna aku tidak ada waktu masak setiap hari (melainkan karena aku di SMP yang full day school) , jadi setiap hari aku harus beli makan diluar.
          Sore pun tiba, aku langsung cepat-cepat pulang. Tujuan ku tidak langsung untuk ke rumah. Aku harus beli makanan dulu untuk makan malam. Sampai rumah aku mempersiapkan makan yang sudah ku beli. Setelah makan bersama keluarga, aku menemani adikku belajar. Aku baru belajar setelah adik-adikku tidur.kegiatan seperti inilah menjadi rutinitas ku di hari-hari biasa (saat itu).
          Hampir beberapa bulan saat itu, kami selalu makan yang beli di luar.Adikku suka bilang, “aku bosan makan fried chiken terus”. Aku fikir,benar juga.tapi mau gimana lagi. Aku tak ada waktu untuk masak dan belum bisa masak masakan yang berat. Kami sangat jarang makan sayur,makan buah pun jarang. Semua orang pun sibuk,kadang kami suka lupa yang namanya makan.
          Kesehatan kami tak terjaga. Beberapa bulan karna keadaan seperti itu terus adikku,berat badan adikku mulai susah naik. “kenapa dengan mereka?”. Esok harinya, mereka dibawa ke Rumah Sakit. Ternyata mereka terkena flek paru-paru.mereka berdua harus melakukan perobatan selama 6 bulan berturut-turut. Setiap bulannya mereka harus kontrol ke dokter.
          Adik-adikku dikasih obat merah. Obatnya seperti darah,obatnya pahit dan obatnya tidak sedikit. Mereka harus setiap hari minum obat itu, tidak boleh sesekali tidak minum itu dalam sehari. Karna pengobatan akan gagal. Dan harus mengulang samapi 6 bulan. Walau kadang mereka suka nangis-nangis mengeluh tidak mau minum obatnya. Tetapi harus dipaksa untuk bisa sembuh. Kadang untuk mereka minum obat aja aku harus muter-muter rumah. Mereka lari dan selalu ngumpet agar tidak minum obat.
          Suatu hari, aku panik ketika adikku yang mungil sakit panas. Waktu itu abiku belum pulang. Dan aku hanya memberikan compress semacam handuk yang di kasih air es untuk menurunkan panasnya. Aku tidak berani kasih obat buat adikku, karna takut salah kasih obatnya yang nantinnya sakit makin parah.
Kalau akhir bulan semua kebutuhan yang ada di rumah sudah habis,aku harus mencatat keperluan apa saja yang habis dan yang kurang. Ketika belanja nanti aku di temani abiku untuk membeli kebutuhan tersebut. Biasanya yang belanja kebutuhan umiku, sedangkan aku main bom-bom car. Sekarang aku tidak bisa seperti itu. Aku harus yang memilih barang-barang kebutuhan hingga kualitasnya yang baik. Untuk waktu dulu, aku sesekali ikut umiku belanja. Jadi, aku sedikit mudah memilih barang kebutuhan.



Memang sangat tidak mudah seperti itu. Sesekali aku pernah mengeluh,”kenapa hidupku susah sekali di keadaan seperti ini”. Aku merasa gagal menjadi kakak buat adik-adikku hingga mereka bisa terkena sakit flek paru-paru. Mulai saat itu aku ingin adik-adikku sembuh. Dengan serius memberika obat selama berturut-turut 6 bulan. Ternyata pengobatan selama 6 bulan itu berhasil. Alhamdulillah,Adik-adikku sembuh. Berat badan mereka naik, mereka sudah bebas dari obat merah itu. Mereka sudah sehat seperti sedia kala.
Setelah adik-adikku sembuh. Aku mempunyai seorang bunda baru. Ia sangat baik dan mengerti keluarga. Mulai saat itu aku sudah tidak mengatur keuangan keluarga dan bisa makan-makanan yang lebih sehat. Dia jago masak. Aku bisa lagi merasakan makan sayur. Pokoknya aku terjamin makan 4 sehat 5 sempurna kembali. Dan terlebih lagi aku bisa seperti teman-temanku yang sebaya.aku bisa lagi bermain!



1 komentar:

  1. aduuuuuuuuh ayuuuuuun, keren ih kisahnya, seru banget cara menyampaikannya... buka blog aku jg yaaa, www.sembun.wordpress.com

    BalasHapus